Rachmat Pambudi, Kepala Bappenas, menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan wujud pengembangan visi dan misi Presiden, dengan fokus utama pada pengentasan kemiskinan.
Oleh karena itu, pandangan Presiden RI Prabowo Subianto yang terangkum dalam ‘Asta Cita’ telah dijadikan prioritas nasional dalam RPJMN.
“Rachmat menambahkan bahwa RPJMN menargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi 4,5% pada tahun 2029 dan penghapusan kemiskinan ekstrem hingga 0% pada tahun 2026. Hal tersebut disampaikan dalam acara Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 yang berlangsung di Gedung Bappenas RI pada Senin, 23 Desember 2023.
Kadin Indonesia mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi para pengusaha pada tahun 2025. Di sisi lain, indeks sumber daya manusia diproyeksikan mencapai 0,59% pada tahun 2029, dengan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan hingga 8%.
Senada dengan hal itu, Rachmat Pambudi menyoroti langkah-langkah pengurangan kemiskinan di Indonesia, seperti penguatan perlindungan sosial terpadu, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan infrastruktur dan layanan pendidikan dan kesehatan.
Rachmat Pambudi menyebutkan bahwa strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam RPJMN mencakup penyediaan makanan sehat bergizi, pemberantasan TBC, pembangunan sekolah unggul, pelayanan kesehatan komprehensif, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru. Selain itu, RPJMN juga menekankan delapan strategi utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga mencapai 8%.
Strategi tersebut meliputi peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan, industrialisasi dan hilirisasi, serta penerapan ekonomi hijau dan biru,’ ungkap Rachmat. Langkah kebijakan yang diambil mencakup deregulasi perizinan, dukungan fiskal dari Kementerian Keuangan, serta kebijakan moneter yang pro-pertumbuhan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa RPJMN menjadi panduan indikator kinerja dan arah pembangunan yang terangkum dalam Rencana Strategis Nasional (PSN) untuk lima tahun ke depan.”