Isra Miraj merupakan peristiwa monumental dalam sejarah Islam yang diperingati setiap 27 Rajab dalam kalender Hijriah.
Pada tahun 2025, peringatan ini jatuh pada hari Senin, 27 Januari. Perjalanan ini memiliki makna penting dalam sejarah keimanan umat Islam, karena menjadi momen ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah menjalankan shalat lima waktu.
Peristiwa ini terjadi pada masa-masa sulit dalam kehidupan Nabi Muhammad.
Kesedihan mendalam melanda beliau setelah kehilangan dua sosok penting, yakni Siti Khadijah, istri yang selalu mendukung perjuangannya, dan Abu Thalib, paman yang selama ini menjadi pelindungnya dari ancaman kaum Quraisy.
Tahun itu dikenang sebagai Tahun Kesedihan dalam sejarah Islam.
Dalam kondisi duka dan tekanan berat dari kaum Quraisy, Nabi Muhammad juga ditolak oleh penduduk Thaif saat mencari perlindungan.
Di tengah situasi tersebut, Allah SWT memberikan penghiburan dengan mengizinkan Nabi Muhammad menjalani perjalanan Isra Miraj.
Isra Miraj diawali dengan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang disebut sebagai Isra.
Perjalanan ini dilakukan dengan Buraq, makhluk ciptaan Allah yang memiliki tubuh seperti kuda putih bersayap dan ekor seperti burung merak.
Di Masjid Al-Aqsa, Nabi Muhammad memimpin shalat bersama para nabi sebelumnya.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju Sidratul Muntaha di langit ketujuh, yang dikenal sebagai Miraj.
Di tempat tertinggi itu, Nabi Muhammad menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk menjalankan shalat lima waktu dalam sehari, yang menjadi kewajiban utama bagi umat Islam.
Peristiwa ini mengajarkan kekuatan iman, keteguhan dalam menghadapi ujian hidup, dan pentingnya shalat sebagai sarana komunikasi langsung antara manusia dan Allah.
Peringatan Isra Miraj mengingatkan umat Islam untuk merenungkan nilai-nilai keimanan, memperbaiki kualitas ibadah, dan meneladani kesabaran serta perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam.
