Pesawat Air Busan mengalami kebakaran di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan, pada Selasa malam, 28 Januari 2025, waktu setempat.
Menurut petugas pemadam kebakaran, pesawat Airbus A321-200 yang dijadwalkan menuju Hong Kong tersebut mengalami kebakaran di bagian ekor sebelum lepas landas sekitar pukul 22.26.
Dilansir dari Liputan6, yang mengutip Korea Times pada Rabu (29/1/2025), seluruh 169 penumpang, enam awak, dan seorang pekerja perawatan berhasil dievakuasi menggunakan perosotan tiup.
Tim pemadam tiba di lokasi pukul 22.34 dan berhasil memadamkan api sepenuhnya pada pukul 23.31.
Dari seluruh penumpang, diketahui 22 di antaranya merupakan warga negara asing.
Salah satu penumpang mengungkap detik-detik kejadian kepada Yonhap News Agency.
Ia mengatakan sempat terdengar suara berderak dari rak bagasi di bagian belakang pesawat sebelum asap mulai mengepul.
Api kemudian terlihat keluar dari rak tersebut, meskipun pramugari sudah mencoba memadamkannya dengan alat pemadam.
Kebakaran yang bermula di bagian ekor diduga menyebar hingga ke badan pesawat.
Hingga kini, penyebab kebakaran belum diketahui. Petugas pemadam melaporkan jumlah korban luka meningkat dari tiga menjadi tujuh orang, yang semuanya mengalami luka ringan.
Korban terdiri atas empat awak pesawat yang mengalami gangguan pernapasan akibat asap, serta tiga penumpang yang mengalami nyeri pada tulang ekor dan punggung.
Ketujuhnya kini dirawat di rumah sakit.
Meski insiden ini sempat menimbulkan kekhawatiran, operasional Bandara Internasional Gimhae kembali normal pada Rabu, dengan 279 penerbangan berjalan sesuai jadwal, kecuali delapan penerbangan Air Busan yang dibatalkan.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran, dengan rencana mengirim tujuh petugas ke lokasi.
Berdasarkan data teknis penerbangan, pesawat yang terbakar telah beroperasi selama lebih dari 17 tahun, mendekati batas 20 tahun yang memerlukan pengawasan lebih ketat.
Air Busan, maskapai berbiaya rendah yang merupakan bagian dari Asiana Airlines dan baru saja diakuisisi Korean Air, tidak pernah mengalami kecelakaan serius selama lebih dari satu dekade.
Sementara itu, Airbus menyatakan telah menerima laporan tentang kejadian tersebut dan sedang berkoordinasi dengan pihak maskapai.
Insiden ini terjadi hanya sebulan setelah kecelakaan fatal pesawat Jeju Air di Bandara Muan, yang menewaskan hampir seluruh 181 penumpang dan awaknya saat melakukan pendaratan darurat