Gempa bumi dengan kekuatan 7,6 magnitudo mengguncang kawasan Laut Karibia, tepatnya di Kepulauan Cayman, pada Minggu (9/2/2025). Gempa ini sempat memicu peringatan tsunami yang mencakup sejumlah negara di wilayah tersebut.
Namun, peringatan tersebut kini telah resmi dicabut. “Berdasarkan semua data yang tersedia, ancaman tsunami akibat gempa ini telah berlalu, dan tidak ada ancaman lebih lanjut,” demikian pernyataan resmi dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS yang dikutip oleh AFP.
Sebelumnya, sistem peringatan tsunami memperkirakan bahwa gelombang setinggi hampir 10 kaki (sekitar tiga meter) berpotensi menghantam beberapa wilayah pesisir Kuba. Selain itu, gelombang setinggi hingga tiga kaki (sekitar satu meter) juga diperkirakan dapat menerjang kawasan pesisir Honduras dan Kepulauan Cayman.
Pemerintah Kepulauan Cayman bahkan telah mengeluarkan imbauan kepada penduduk yang berada di wilayah pesisir untuk segera pindah ke pedalaman sebagai langkah antisipasi. Pesan tersebut disampaikan melalui situs web resmi pemerintah setempat.
Peringatan ancaman tsunami awal mencakup lebih dari 12 negara di sekitar kawasan Laut Karibia, yang memicu kekhawatiran akan terjadinya gelombang besar yang dapat menyebabkan kerusakan di wilayah pesisir.
Namun, sekitar tiga jam setelah gempa terjadi, otoritas AS memastikan bahwa ancaman serius sudah tidak ada lagi. Meski demikian, otoritas tetap memberikan peringatan mengenai kemungkinan terjadinya “fluktuasi kecil pada permukaan laut” yang dapat mencapai hingga 30 sentimeter (sekitar 11,8 inci).
Gempa ini menunjukkan betapa rentannya kawasan Laut Karibia terhadap potensi bencana alam, khususnya gempa bumi yang dapat memicu tsunami. Pemerintah di wilayah terdampak juga menunjukkan kesiapsiagaan mereka dengan memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk segera mengungsi demi keselamatan.
Meskipun ancaman tsunami tidak terjadi, kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem peringatan dini dalam mengantisipasi potensi bencana di kawasan yang rawan gempa dan tsunami.
Kini, dengan berlalunya ancaman tsunami, masyarakat di kawasan Karibia dapat kembali beraktivitas seperti biasa, meskipun tetap diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan atau dampak kecil lainnya yang mungkin terjadi.