Insiden kekerasan menimpa seorang mahasiswa koas Fakultas Kedokteran di Palembang, Sumatra Selatan, yang dilaporkan dianiaya oleh rekan sejawatnya karena perselisihan terkait jadwal jaga akhir tahun. Korban, berinisial LR, diduga menjadi sasaran kekerasan fisik setelah mengajukan keberatan terhadap penjadwalan shift jaga. Peristiwa ini terjadi di rumah sakit tempat para mahasiswa menjalani koas, dan kasusnya kini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Kronologi Kejadian
Insiden bermula ketika LR, mahasiswa tingkat akhir, menyampaikan ketidaksetujuannya atas perubahan jadwal yang dirasa tidak adil. Pelaku, yang juga seorang mahasiswa koas, disebutkan tersinggung dan akhirnya melakukan kekerasan terhadap korban. Korban mengalami luka fisik yang cukup serius hingga memerlukan perawatan medis di rumah sakit setempat.
Reaksi Publik dan Institusi
Kasus ini memicu perhatian luas, terutama dari komunitas kedokteran dan masyarakat umum, yang mengecam tindak kekerasan dalam lingkungan akademik. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, tempat korban dan pelaku terdaftar, menyatakan akan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku jika terbukti bersalah. Sementara itu, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa laporan telah diterima dan penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap motif dan kronologi lebih lanjut.
Masalah Kekerasan di Dunia Pendidikan
Kasus ini menyoroti masalah kekerasan yang masih sering terjadi di dunia pendidikan, khususnya di lingkungan profesional seperti koas. Banyak pihak mendesak adanya evaluasi sistem kerja dan penanganan konflik di kalangan mahasiswa koas, mengingat jadwal kerja yang berat dan tekanan akademik kerap menjadi pemicu konflik.
Dengan investigasi yang sedang berjalan, diharapkan pihak berwenang dapat menyelesaikan kasus ini secara transparan dan memberikan keadilan bagi korban serta pelaku, demi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif.