Saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, tubuh mengalami perubahan pola makan yang signifikan. Dari kebiasaan makan tiga kali sehari, kini hanya terbatas pada dua waktu utama, yaitu saat sahur dan berbuka.
Perubahan ini berdampak pada bagaimana tubuh mengelola energi sepanjang hari, sehingga diperlukan pola makan yang seimbang dan asupan gizi yang tepat agar tubuh tetap bugar dan berenergi.
Menurut dr. Nadia Alaydrus, seorang dokter sekaligus kreator kesehatan, ungkapan “berbukalah dengan yang manis” kerap disalahartikan oleh banyak orang. Banyak yang menganggap bahwa berbuka dengan makanan atau minuman manis seperti kolak, sirup, dan berbagai hidangan manis lainnya adalah pilihan yang baik.
Padahal, konsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi bisa berdampak kurang baik bagi tubuh, terutama jika mengandung gula artifisial.
Nadia menjelaskan bahwa selama berpuasa, kadar gula darah dalam tubuh cenderung menurun. Jika seseorang langsung mengonsumsi makanan yang tinggi gula saat berbuka, kadar gula darah akan melonjak secara drastis.
Lonjakan ini kemudian akan diikuti dengan peningkatan kadar insulin yang cepat, sehingga tubuh justru akan kembali merasa lapar dalam waktu singkat.
Untuk menghindari efek tersebut, Nadia menyarankan agar berbuka puasa dengan makanan yang mengandung gula alami, seperti buah-buahan, daripada makanan atau minuman dengan gula tambahan.
Salah satu pilihan terbaik adalah kurma, yang secara alami mengandung gula dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh setelah seharian berpuasa. Namun, ia menekankan bahwa konsumsi kurma juga sebaiknya dibatasi.
“Lebih baik berbuka dengan tiga butir kurma saja, karena setiap butirnya memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi,” ujar Nadia melalui akun TikTok @nadialaydrus dalam kampanye #RamadanDiTikTok yang dikutip pada Senin (10/3/2025).
Selain kurma, ia juga menyarankan alternatif lain, seperti buah segar yang lebih sehat dan tidak mengandung gula tambahan.
Namun, ia mengingatkan agar menghindari buah kaleng atau jus kemasan, karena sering kali mengandung pemanis tambahan yang dapat berdampak buruk bagi keseimbangan kadar gula dalam tubuh.
Dengan memilih makanan berbuka yang tepat, tubuh dapat menyesuaikan diri dengan pola makan selama Ramadan tanpa mengalami lonjakan gula darah yang berlebihan.
Hal ini tidak hanya menjaga kesehatan, tetapi juga membantu menjaga energi lebih stabil sepanjang hari.