Gempa Guncang Lima Wilayah di Indonesia pada Minggu, 2 Maret 2025

Sejumlah wilayah di Indonesia kembali diguncang gempa bumi pada Minggu, 2 Maret 2025. Hingga pukul 19.15 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi lima gempa bumi di berbagai daerah.

Guncangan pertama terjadi pada dini hari pukul 04.29 WIB di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, dengan kekuatan magnitudo 4,2 dan kedalaman 4 kilometer. Gempa ini berpusat di daratan, sekitar 41 kilometer timur laut Nagan Raya, dan dirasakan pada skala MMI II.

Siang harinya, tepatnya pukul 12.00 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang Bantul, Yogyakarta. Lindu yang berpusat di laut, 43 kilometer barat daya Bantul, ini terasa di beberapa wilayah seperti Yogyakarta, Sleman, Kulonprogo, Tulungagung, dan Pacitan dengan skala MMI II, serta di Bantul, Purworejo, dan Gunungkidul dengan intensitas MMI II-III.

Sekitar pukul 14.05 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 2,2 terjadi di Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Pusat gempa berada di darat, sekitar 4 kilometer barat daya Lalolae, dengan kedalaman 4 kilometer. Guncangan ini dirasakan pada skala MMI II-III di Kolaka Timur.

Menjelang malam, pukul 18.09 WIB, gempa kembali terjadi di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Lindu berkekuatan magnitudo 3,5 ini berpusat di laut, sekitar 7 kilometer timur laut Kota Sorong, dengan kedalaman 10 kilometer. Guncangan dirasakan dengan intensitas MMI II-III di Kota Sorong.

Gempa terakhir tercatat pada pukul 19.26 WIB di Kota Ternate, Maluku Utara. Lindu berkekuatan magnitudo 4,9 ini berpusat di laut, 67 kilometer barat daya Ternate, dengan kedalaman 18 kilometer. Guncangan terasa cukup kuat, dengan skala MMI III-IV di Ternate.

Tindakan Pencegahan Sebelum Gempa

Menghadapi potensi gempa bumi, masyarakat diimbau untuk selalu siap dengan langkah-langkah mitigasi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan sebelum gempa terjadi meliputi:

  1. Memastikan struktur bangunan tempat tinggal aman dari risiko gempa, longsor, dan likuefaksi. Jika diperlukan, lakukan evaluasi dan renovasi.
  2. Mengenali lingkungan sekitar, termasuk jalur evakuasi, letak pintu darurat, tangga, dan lift.
  3. Mempelajari teknik pertolongan pertama (P3K) dan cara penggunaan alat pemadam kebakaran.
  4. Menyimpan nomor darurat yang dapat dihubungi saat gempa terjadi.
  5. Menempelkan perabotan berat ke dinding agar tidak roboh saat terjadi guncangan.
  6. Meletakkan benda berat di bagian bawah untuk menghindari risiko jatuh.
  7. Memastikan benda-benda tergantung dalam keadaan stabil.
  8. Menyimpan bahan mudah terbakar di tempat yang aman untuk mencegah kebakaran.
  9. Mematikan air, gas, dan listrik jika tidak digunakan guna mengurangi risiko bencana sekunder.
  10. Menyiapkan perlengkapan darurat seperti kotak P3K, senter, baterai cadangan, radio, makanan darurat, dan air bersih.

Dengan langkah-langkah ini, masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi gempa bumi dan mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *