Pesawat Airfast Mengalami Gangguan Setelah Mendarat di Bali, Ini Kronologinya

Pesawat Airfast dengan nomor registrasi DH PK OAM 6 yang melayani rute Sumbawa Barat-Denpasar mengalami kendala teknis setelah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Insiden ini terjadi pada Minggu (9/3/2025) dan menyebabkan landasan pacu sempat ditutup untuk sementara waktu guna memastikan keselamatan penerbangan lainnya.

Pesawat jenis Twin Otter Seaplane tersebut mendarat dengan aman di landasan pacu 09/27 pada pukul 09.26 WITA. Namun, setelah mendarat dan berjalan perlahan, pesawat tiba-tiba mengalami gangguan teknis yang mengakibatkan tidak dapat bergerak lebih lanjut.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shabab, menjelaskan bahwa pesawat mengalami hambatan teknis yang menyebabkan terjadinya blokade di landasan pacu. Sesuai dengan prosedur keselamatan penerbangan, pihak bandara segera mengambil langkah antisipatif dengan menutup landasan pacu hingga kondisi pesawat dapat ditangani.

Gangguan teknis ini berdampak pada operasional bandara, mengingat pesawat yang mengalami kendala tidak dapat dipindahkan langsung ke apron.

Dengan kapasitas 12 penumpang, pesawat harus dievakuasi terlebih dahulu sebelum tindakan lebih lanjut dilakukan. Proses evakuasi berlangsung dengan lancar, di mana tujuh penumpang berhasil dievakuasi tanpa insiden lebih lanjut.

Penutupan landasan pacu dilakukan mulai pukul 10.15 WITA hingga 12.10 WITA dan diumumkan secara resmi melalui Notice to Airmen (NOTAM) Nomor A0668/25 NOTAMN. Setelah proses penanganan selesai dan kondisi landasan kembali aman, landasan pacu 09/27 kembali dibuka secara bertahap.

Operasional penerbangan domestik maupun internasional yang sempat mengalami pengalihan akhirnya mulai berangsur normal sejak pukul 13.06 WITA.

Pesawat pertama yang mendarat setelah landasan kembali dibuka adalah Singapore Airlines (SQ), yang tiba di Bandara Ngurah Rai pada pukul 13.10 WITA. Sementara itu, pesawat pertama yang lepas landas setelah insiden ini adalah Air India, yang berangkat pada pukul 13.26 WITA.

Dengan penanganan cepat dari pihak bandara, insiden ini dapat diselesaikan tanpa insiden lebih lanjut. Pihak berwenang terus melakukan evaluasi agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang demi menjaga keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *