Gubernur DKI Jakarta terpilih, Pramono Anung, berkomitmen untuk merancang peraturan gubernur (pergub) yang fokus pada pendidikan anak berkebutuhan khusus, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masa depan penyandang disabilitas.
Melansir Liputan6, pada Senin (3/2/2025). “Saya akan mendalami isu ini untuk memastikan anak-anak dengan autisme dan kesulitan belajar di Jakarta mendapatkan perhatian. Jumlah anak-anak disabilitas, berapapun, adalah tanggung jawab negara untuk mendukung mereka,” ujar Pramono di acara HUT ke-25 SLB Pelita Hati di TMII, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2025), seperti yang dilaporkan oleh Antara.
Pramono menegaskan pentingnya perhatian terhadap pendidikan anak disabilitas di Jakarta, mengingat keterbatasan sekolah khusus untuk mereka.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, pada awal 2023 terdapat 89 SLB di Jakarta, dengan 13 di antaranya dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dan 76 lainnya dikelola swasta. Namun, distribusi sekolah SLB di Jakarta belum merata, seperti di Jakarta Utara yang belum memiliki SLB.
“Di Jakarta, ada sekitar 29 ribu anak dengan autisme, dan banyak daerah yang belum memiliki SLB khusus untuk autisme atau disabilitas, sehingga ini menjadi perhatian utama kami,” tambah Pramono.
Kepala SLB Pelita Hati, Sri Utami Sudarsono, menyambut baik rencana Pergub untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Namun, dia berharap pemerintah tidak hanya fokus pada aspek pendidikan, tetapi juga pada masa depan profesional anak-anak disabilitas.
“Salah satu hal yang perlu dipikirkan pemerintah adalah penerapan undang-undang ketenagakerjaan, yang mewajibkan perusahaan swasta dan instansi pemerintah untuk mempekerjakan satu persen penyandang disabilitas di sektor swasta dan dua persen di sektor publik,” ungkap Tami. Dia menekankan bahwa hal ini belum banyak terlaksana, yang membuat anak-anak disabilitas kesulitan mencari pekerjaan.
