Pada Kamis, 30 Januari 2025, saham American Airlines melemah tajam setelah insiden tabrakan mematikan antara helikopter militer Sikorsky H-60 dan pesawat komersial American Eagle 5342 yang dioperasikan PSA Airlines, anak usaha American Airlines.
Peristiwa terjadi di dekat Bandara Nasional Reagen, Washington D.C., dan mengakibatkan harga saham American Airlines Group Inc turun 2,48 persen ke USD 16,90, meskipun kembali naik 0,24 persen setelah perdagangan.
Saham Bombardier, produsen jet CRJ-701 yang terlibat dalam insiden tersebut, juga melemah 0,42 persen menjadi 87,21 dolar Kanada, sementara saham Lockheed Martin, induk perusahaan Sikorsky, mengalami penurunan tipis.
Analis Citi, Stephen Trent, menyatakan terlalu dini untuk menentukan penyebab insiden, termasuk kemungkinan helikopter militer memasuki jalur penerbangan komersial.
Sementara itu, Analis Raymond James, Savanthi Syth, memprediksi tekanan jangka pendek pada saham American Airlines tetapi memperkirakan dampak jangka panjang terhadap permintaan perjalanan udara AS akan minimal.
Pihak berwenang belum mengonfirmasi jumlah korban, tetapi seorang pejabat polisi melaporkan sekitar 30 jenazah telah ditemukan di Sungai Potomac, lokasi kecelakaan.
Asosiasi Seluncur Indah AS juga menyatakan beberapa anggotanya, termasuk atlet dan pelatih, menjadi korban insiden ini.
Upaya penyelamatan masih berlangsung dengan tantangan besar seperti cuaca dingin, angin kencang, dan potongan es di perairan. Pesawat ditemukan terbelah dua di sungai, sementara helikopter dalam posisi terbalik.
Kondisi air dingin menambah risiko cold shock yang dapat menyebabkan napas terengah-engah, pernapasan cepat, hingga hiperventilasi. Pihak berwenang terus berupaya mencari korban selamat di tengah kondisi yang sulit.