PT Karya Tetangga Tuku, pemilik merek Toko Kopi Tuku (TUKU), mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan waktu enam tahun untuk menabung sebelum akhirnya dapat menjalin kerja sama dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam hal hak penamaan (naming rights).
“Tabungan pendapatan selama enam tahun sudah cukup untuk kami, dan akhirnya kemarin kami mencoba mengeksplorasi peluang tersebut. Alhamdulillah, kesempatan ini bisa terwujud hari ini,” ujar CEO & Founder TUKU, Andanu Prasetyo, dalam peresmian Stasiun Cipete Raya TUKU Jakarta, Jumat.
Kemitraan ini diumumkan sebagai bentuk kolaborasi melalui hak penamaan pada Stasiun Cipete Raya, kini bernama Stasiun Cipete Raya TUKU.
Andanu menambahkan bahwa mimpi bekerja sama dengan MRT Jakarta telah ada sejak TUKU masih kecil, bahkan sebelum MRT beroperasi. Saat ini, TUKU telah berkembang selama 10 tahun dengan lebih dari 50 gerai.
“Kami membayangkan memiliki toko kopi di lokasi yang terintegrasi, seperti yang sering kami lihat di luar negeri,” tuturnya.
Dia berharap kolaborasi dengan MRT Jakarta akan mendorong bisnis TUKU ke tingkat global. Ia juga berharap MRT Jakarta semakin membuka peluang bagi UMKM lainnya untuk berkolaborasi.
“Kami tidak melakukan promosi atau pemasaran secara agresif. Kolaborasi ini adalah bentuk pemasaran terbesar kami, yang membutuhkan waktu enam tahun untuk diwujudkan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda), Farchad Mahfud, menyatakan bahwa MRT Jakarta terus berupaya meningkatkan layanan publik di stasiun untuk menarik lebih banyak pelanggan, terutama generasi muda.
“Ke depannya, akan ada diskusi lanjutan untuk menciptakan koneksi dan mempromosikan gaya hidup sehat, berjalan kaki, serta menggunakan transportasi publik sebagai upaya mengurangi kemacetan di Jakarta,” katanya.