Jepang, yang dikenal dengan julukan Negeri Matahari Terbit, menawarkan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza yang tengah menderita akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
Tawaran ini mencakup perawatan medis bagi mereka yang terluka dan sakit, serta kesempatan pendidikan bagi generasi Gaza yang hancur oleh perang. Gencatan senjata yang rapuh di Gaza saat ini memberikan secercah harapan bagi para korban, meskipun angka korban tewas sudah sangat tinggi, dengan lebih dari 61 ribu jiwa melayang dan ratusan ribu lainnya mengungsi.
Banyak dari mereka yang membutuhkan perawatan intensif, dengan sejumlah besar anak-anak menjadi korban. Jepang berencana untuk membawa sejumlah pasien dari Gaza, termasuk anak-anak yang menderita kanker, untuk mendapatkan pengobatan di rumah sakit di negara tersebut.
Selain itu, Jepang juga mempertimbangkan untuk memberikan akses pendidikan kepada warga Gaza yang terdampak konflik.
Usulan ini mirip dengan program bantuan yang mereka tawarkan kepada Suriah pada 2017, di mana beberapa mahasiswa Suriah diberikan beasiswa untuk melanjutkan studi di Jepang.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, dalam pidatonya di parlemen, menyatakan bahwa pemerintah Jepang sedang merancang kebijakan untuk mendukung warga Gaza yang sakit atau terluka, serta memberikan mereka kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Jepang. Jepang berharap program ini dapat membantu mencetak pemimpin masa depan bagi Gaza dan memberikan dampak positif bagi negara tersebut di masa yang akan datang.